Profil Desa Karangjambe
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangjambe mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Karangjambe di Wanadadi, Banjarnegara, bertransformasi menjadi desa potensial melalui wisata Pinang Bayam yang dikelola BUMDes. Berada di dekat Waduk Mrica, desa ini menggerakkan ekonomi lokal dari perikanan, UMKM ikan celili, hingga pariwisata moder
-
Inovasi Pariwisata
Peluncuran Obyek Wisata Pinang Bayam oleh BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi baru yang signifikan bagi desa.
-
Potensi Perikanan Unik
Kedekatannya dengan Waduk Mrica menjadikan perikanan, terutama produk musiman "ikan celili," sebagai salah satu pilar ekonomi masyarakat.
-
Pemerintahan Progresif
Pemerintah Desa Karangjambe menunjukkan tata kelola yang proaktif dengan membentuk BUMDes dan Koperasi Desa untuk mendorong kemandirian ekonomi lokal.

Terletak di lanskap perbukitan Kabupaten Banjarnegara, Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi, kini menjadi sorotan. Desa yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu wilayah terkecil di kecamatannya ini tengah menggeliat, mengubah potensinya menjadi kekuatan ekonomi nyata. Melalui inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Karangjambe meluncurkan destinasi wisata baru yang modern, menandai era baru pembangunan desa yang berbasis pada kearifan lokal dan tata kelola progresif.
Kehadiran obyek wisata alam dan kolam renang "Pinang Bayam" yang baru diresmikan pada Senin, 23 Juni 2025, menjadi bukti nyata transformasi tersebut. Inisiatif ini tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga memposisikan Karangjambe sebagai desa yang patut diperhitungkan di kancah pariwisata lokal Banjarnegara. Didukung oleh potensi perikanan dari Waduk Mrica dan geliat UMKM, desa ini membuktikan bahwa skala wilayah bukanlah halangan untuk meraih kemajuan.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Karangjambe berlokasi di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dengan Kode Pos 53461. Berdasarkan data dari portal Satu Data Kabupaten Banjarnegara, wilayah desa ini memiliki luas sekitar 67 hektare, menjadikannya salah satu desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Wanadadi. Letaknya yang strategis di dekat Waduk Mrica memberikan pengaruh besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya.
Adapun batas-batas administratif Desa Karangjambe yaitu:
Sebelah Utara: berbatasan dengan Desa Wanakarsa
Sebelah Timur: berbatasan dengan Desa Wanadadi
Sebelah Selatan: berbatasan dengan Waduk Mrica (Desa Tapen)
Sebelah Barat: berbatasan dengan Desa Karangkemiri
Menurut data kependudukan terakhir, Desa Karangjambe dihuni oleh sekitar 2.096 jiwa yang tergabung dalam 696 Kartu Keluarga (KK). Dengan luas wilayah 0,67 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 3.128 jiwa per km². Struktur demografis ini menunjukkan komunitas yang padat dan dinamis, dengan sebagian besar penduduknya berada dalam usia produktif yang menjadi modal utama dalam pembangunan desa.
Pemerintahan dan Inovasi Desa
Roda pemerintahan Desa Karangjambe berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa Susilo Jatmiko, S.AB. Bersama jajaran perangkat desa, pemerintah desa menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong inovasi dan kemandirian. Salah satu bukti nyata dari tata kelola yang progresif ini ialah pembentukan lembaga-lembaga ekonomi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Pada Mei 2025, Pemerintah Desa Karangjambe menginisiasi Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang menghasilkan pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) "Merah Putih". Lembaga ini dirancang untuk menjadi wadah bagi para pelaku usaha lokal, memfasilitasi permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha anggota.
Puncak dari inovasi desa terwujud dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sukses melahirkan obyek wisata Pinang Bayam. Keberhasilan ini tidak lepas dari visi pemerintah desa untuk memanfaatkan aset desa secara produktif. "Saya ingin melihat langsung pengelolaan dan perkembangan BUMDes di Desa Karangjambe, serta memberikan dukungan agar BUMDes di sini bisa menjadi pilar ekonomi di Desa Karangjambe," ujar Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, saat meninjau lokasi wisata tersebut pada Senin, 24 Juni 2025. Dukungan dari pemerintah kabupaten ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan program pembangunan di Karangjambe.
Denyut Ekonomi: Dari Ikan Celili Hingga Destinasi Wisata Baru
Perekonomian Desa Karangjambe ditopang oleh beberapa sektor utama, yakni perikanan, pertanian, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kedekatannya dengan Waduk Mrica menjadikan sektor perikanan sebagai mata pencaharian penting bagi sebagian warga. Salah satu produk unggulan yang unik dari desa ini merupakan "ikan celili," sejenis ikan kecil yang ditangkap secara musiman di waduk. Meskipun ketersediaannya bergantung pada kondisi alam, UMKM ikan celili telah menjadi ikon kuliner khas Karangjambe.
Selain perikanan, masyarakat juga aktif dalam industri rumah tangga seperti pembuatan tempe dan minuman tradisional Dawet Ayu yang pemasarannya telah menjangkau wilayah sekitar. Data pekerjaan penduduk menunjukkan variasi mata pencaharian, mulai dari petani/pekebun, karyawan swasta, hingga pedagang, yang mencerminkan dinamika ekonomi lokal.
Terobosan terbesar dalam ekonomi desa datang dari sektor pariwisata. Peresmian obyek wisata Pinang Bayam pada Juni 2025 menjadi titik balik yang monumental. Dikelola sepenuhnya oleh BUMDes, destinasi ini menawarkan kolam renang berkonsep alam yang menyatu dengan keindahan lanskap sekitar. "Selain kolam renang, obyek wisata Pinang Bayam juga memiliki kafe yang menyuguhkan kopi khas Banjarnegara racikan barista. Tidak hanya kopi, kafe juga menyediakan berbagai menu makanan khas Desa Karangjambe," jelas
Untuk menarik minat pengunjung, pengelola menawarkan tarif promo tiket masuk sebesar Rp3.000 selama dua minggu pertama pasca-pembukaan. Rencana pengembangan ke depan pun sudah disiapkan, termasuk penambahan wahana permainan anak dan snorkeling. "Nantinya, di sini juga akan kami adakan event setiap bulan. Bisa musik, kegiatan keagamaan, atau kegiatan lain," tambah Susilo. Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat luas.
Kehidupan Sosial dan Pembangunan Infrastruktur
Kehidupan sosial masyarakat Desa Karangjambe berjalan harmonis dengan nilai-nilai gotong royong yang masih kental. Komunitas yang relatif padat memungkinkan interaksi sosial yang erat antarwarga. Kegiatan keagamaan dan budaya menjadi perekat sosial yang menjaga kerukunan.
Di sektor pendidikan, desa ini memiliki infrastruktur dasar yang memadai, salah satunya yaitu SD Negeri 1 Karangjambe. Keberadaan lembaga pendidikan ini menjadi fondasi penting dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan juga menjadi perhatian pemerintah desa, dengan adanya kegiatan posyandu dan kemudahan akses ke fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan.
Pembangunan infrastruktur fisik terus berjalan seiring dengan alokasi dana desa dan bantuan pemerintah daerah. Peningkatan kualitas jalan desa, saluran irigasi, dan fasilitas umum lainnya dilakukan secara bertahap untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga. Keterlibatan Babinsa dan aparat keamanan setempat juga turut menjaga kondusivitas wilayah, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Sebagai penutup, Desa Karangjambe merupakan contoh nyata sebuah wilayah yang mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang. Dengan luas wilayah yang tidak seberapa, desa ini berhasil menunjukkan bahwa inovasi, tata kelola yang baik, dan partisipasi aktif masyarakat ialah kunci utama kemajuan. Keberhasilan BUMDes dalam mengembangkan potensi wisata Pinang Bayam bukan hanya menciptakan sumber pendapatan baru, tetapi juga membangun kebanggaan dan optimisme kolektif. Di bawah kepemimpinan yang visioner, Desa Karangjambe siap menyongsong masa depan yang lebih cerah, menjadi destinasi yang menarik sekaligus lumbung ekonomi kreatif di Kabupaten Banjarnegara.